BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Kelapa sawit (Elaeis guinensis jack)
merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi terpenting
di sektor pertanian, hal ini dikarenakankelapa sawit mampu menghasilkan nilai
ekonomi terbesar per hektarnya jika dibandingkan dengan tanaman penghasil
minyak atau lemak lainya . Selain itu kelapa sawit juga memiliki banyak manfaat
yaitu sebagai bahan bakar alternatif Biodisel, bahan pupuk kompos, bahan dasar
industri lainnya seperti industri kosmetik, industri makanan, dan sebagai
obat.Prospek pasar bagi olahan kelapa sawit cukup menjanjikan, karena
permintaan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup besar, tidak
hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Oleh sebab itu, sebagai
negara tropis yang masih memiliki lahan yang cukup luas, Indonesia berpeluang besar
untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit.
Saya memilih lokasi penanaman di
kota Riau karena lokasinya yang cukup luas.Riau memiliki tanah mineral masam
yang pada umumnya memiliki kandungan bahan organik yang rendah sehingga sumber
energi bagi mikroorganisme di dalam tanah tidak tersedia menyebabkan aktivitas
mikroorganisme menjadi berkurang sehingga proses perombakan di dalam tanah
menjadi berkurang pula. Upaya dalam mengatasi masalah adalah dengan penambahan
unsur hara ke dalam tanah(pemupukan) dan melakukan pengapuran dalam
meningkatkan pH tanah serta penambahan bahan organik seperti tandan kosong
kelapa sawit untuk meminimalisir biaya ekonomi.
Tanaman kelapa sawit (Elaeis
guineensis Jacq) saat ini merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang
menduduki posisi penting disektor pertanian umumnya, dan sektor perkebunan
khususnya, hal ini disebabkan karena dari sekian banyak tanaman yang
menghasilkan minyak atau lemak, kelapa sawit yang menghasilkan nilai ekonomi
terbesar per hektarnya di dunia (Balai Informasi Pertanian, 1990). Melihat
pentingnya tanaman kelapa sawit dewasa ini dan masa yang akan datang, seiring
dengan meningkatnya kebutuhan penduduk dunia akan minyak sawit, maka perlu
dipikirkan usaha peningkatan kualitas dan kuantitas produksi kelapasawit secara
tepat agar sasaran yang diinginkan dapat tercapai. Salah satu diantaranya
adalah pengendalian hama dan penyakit. (Sastrosayono 2003).
Tanaman kelapa sawit adalah tanaman
penghasil minyak nabati yang dapat menjadi andalan dimasa depan karena berbagai
kegunaannya bagi kebutuhan manusia. Kelapa sawit memiliki arti penting bagi
pembangunan nasional Indonesia. Selain menciptakan kesempatan kerja yang
mengarah pada kesejahteraan masyarakat, juga sebagai sumberdevisa negara.
Penyebaran perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini sudah berkembang di 22
daerah propinsi. Luas perkebunan kelapa sawit pada tahun 1968 seluas 105.808
hadengan produksi 167.669 ton, pada tahun 2007 telah meningkat menjadi 6.6 juta
ha dengan produksi sekitar 17.3 juta ton CPO (Sastrosayono 2003).
Tanaman kelapa sawit merupakan
komoditas perkebunan primadona Indonesia. Di tengah krisis global yang melanda
dunia saat ini, industri sawit tetap bertahan dan memberi sumbangan besar
terhadap perekonomian negara. Selain mampu menciptakan kesempatan kerja yang
luas, industri sawit menjadi salah satu sumber devisa terbesar bagi Indonesia.
Data dari Direktorat Jendral Perkebunan (2008) menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia, dari 4 713 435 ha
pada tahun 2001 menjadi 7.363.847 ha pada tahun 2008 dan luas areal perkebunan
kelapa sawit ini terus mengalami peningkatan. Peningkatan luas areal tersebut
juga diimbangi dengan peningkatan produktifitas. Produktivitas kelapa sawit
adalah 1.78 ton/ha pada tahun 2001 dan meningkat menjadi 2.17 ton/ha pada tahun
2005.
Hal ini merupakan kecenderungan yang
positif dan harus dipertahankan. Untuk mempertahankan produktifitas tanaman
tetap tinggi diperlukan pemeliharaan yang tepat dan salah satu unsur pemeliharaan
Tanaman Menghasilkan (TM) adalah pengendalian hama dan penyakit. Sektor
perkebunan merupakan salah satu potensi dari subsektor pertanian yang
berpeluang besar untuk meningkatkan perekonomian rakyat dalam pembangunan
perekonomian Indonesia. Pada saat ini, sektor perkebunan dapat menjadi
penggerak pembangunan nasional karena dengan adanya dukungan sumber daya yang
besar, orientasi pada ekspor, dan komponen impor yang kecil akan dapat
menghasilkan devisa non migas dalam jumlah yang besar. Produktivitas kelapa
sawit sangat dipengaruhi oleh teknik budidaya yang diterapkan. Pemeliharaan
tanaman merupakan salah satu kegiatan budidaya yang sangat penting dan
menentukan masa produktif tanaman. Salah satu aspek pemeliharaan tanaman yang
perlu diperhatikan dalam kegiatan budidaya kelapa sawit adalah pengendalian
hama dan penyakit. Pengendalian hama dan penyakit yang baik dapat meningkatkan
produksi dan produktivitas tanaman.
1.2. Rumusan Masalah
o Apa itu Kelapa Sawit ?
o Bagaimana karakteristik dari Kelapa Sawit ?
o Bagaimana sejarah penyebaran Kelapa Sawit di Indonesia ?
o Bagaimana cara pemasaran Kelapa Sawit ?
o Apa saja kandungan yang terdapat dalam Kelapa Sawit ?
o Apa saja manfaat Kelapa Sawit ?
o Bagaimana cara pembudidayaan dan cara pemeliharaan Kelapa Sawit ?
o Apa sajakah hasil olahan yang dihasilkan dari Kelapa Sawit ?
o Apa itu Kelapa Sawit ?
o Bagaimana karakteristik dari Kelapa Sawit ?
o Bagaimana sejarah penyebaran Kelapa Sawit di Indonesia ?
o Bagaimana cara pemasaran Kelapa Sawit ?
o Apa saja kandungan yang terdapat dalam Kelapa Sawit ?
o Apa saja manfaat Kelapa Sawit ?
o Bagaimana cara pembudidayaan dan cara pemeliharaan Kelapa Sawit ?
o Apa sajakah hasil olahan yang dihasilkan dari Kelapa Sawit ?
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah
budidaya tanaman kelapa sawit ini antara lain :
1. Mengetahui cara budidaya tanaman
kelapa sawit dengan baik dan benar
2. Mengetahui dan memahami syarat
tumbuh dari kelapa sawit
3. Mengetahui estimasi
produksi panen kelapa sawit
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Kelapa Sawit
Kelapa sawit
(Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak,
minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan
keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi
perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua
dunia setelah Malaysia.
Di Indonesia
penyebarannya di daerah Aceh,
pantai timur Sumatra,
Jawa, dan Sulawesi.
Gbr 1. Perkebunan Klapa Sawit.
2.2.
Sejarah Kelapa Sawit
Kelapa sawit didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda pada
tahun 1848. Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor,
sementara sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatera Utara pada
tahun 1870-an. Pada saat yang bersamaan meningkatlah permintaan minyak nabati akibat Revolusi Industri
pertengahan abad ke-19.
Dari sini kemudian muncul ide membuat perkebunan kelapa sawit berdasarkan
tumbuhan seleksi dari Bogor dan Deli, maka dikenallah jenis sawit “Deli Dura”.
Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai diusahakan dan
dibudidayakan secara komersial dengan perintisnya di Hindia Belanda adalah
Adrien Hallet, seorang Belgia,
yang lalu diikuti oleh K. Schadt. Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi di
Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh.
Luas areal perkebunan mencapai 5.123 ha. Pusat pemuliaan dan
penangkaran kemudian didirikan di Marihat
(terkenal sebagai AVROS), Sumatera Utara dan di Rantau
Panjang, Kuala
Selangor, Malaya pada
1911-1912. Di Malaya, perkebunan pertama dibuka pada tahun 1917 di Ladang
Tenmaran, Kuala Selangor
menggunakan benih dura Deli dari Rantau Panjang. Di Afrika Barat sendiri
penanaman kelapa sawit besar-besaran baru dimulai tahun 1911.
Hingga
menjelang pendudukan Jepang, Hindia Belanda merupakan pemasok utama minyak
sawit dunia. Semenjak pendudukan Jepang, produksi merosot hingga tinggal
seperlima dari angka tahun 1940.
Usaha peningkatan pada masa Republik dilakukan dengan program
Bumil (buruh-militer) yang tidak berhasil meningkatkan hasil, dan pemasok utama
kemudian diambil alih Malaya (lalu Malaysia). Baru semenjak era Orde Baru perluasan areal
penanaman digalakkan, dipadukan dengan sistem
PIR Perkebunan. Perluasan areal perkebunan kelapa sawit terus berlanjut
akibat meningkatnya harga minyak bumi sehingga peran minyak nabati meningkat
sebagai energi alternatif. Beberapa pohon kelapa sawit yang ditanam di Kebun
Botani Bogor hingga sekarang masih hidup, dengan ketinggian sekitar 12m, dan
merupakan kelapa sawit tertua di Asia Tenggara yang
berasal dari Afrika.
2.3.
Tipe Kelapa Sawit
Kelapa sawit yang dibudidayakan
terdiri dari dua jenis: E. guineensis dan E. oleifera. Jenis
pertama adalah yang pertama kali dan terluas dibudidayakan orang. E.
oleifera sekarang mulai dibudidayakan pula untuk menambah keanekaragaman
sumber daya genetik.
- Dura,
- Pisifera, dan
- Tenera.
Dura merupakan sawit yang buahnya
memiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah
namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak per tandannya
berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya
steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan
antara induk Dura dan jantan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab
melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis
namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul memiliki persentase
daging per buahnya mencapai 90% dan kandungan minyak per tandannya dapat
mencapai 28%.
2.4. Hasil Tanaman
Minyak sawit
digunakan sebagai bahan baku minyak
makan, margarin, sabun, kosmetika,
industri baja, kawat, radio, kulit dan industri farmasi. Minyak sawit dapat
digunakan untuk begitu beragam peruntukannya karena keuunggulan sifat yang
dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu melarutkan bahan
kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai daya melapis yang
tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang kosmetik.
Bagian yang
paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian daging buah
menghasilkan minyak kelapa
sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan
berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang
murah, rendah kolesterol,
dan memiliki kandungan karoten
tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin.
Minyak inti
menjadi bahan baku minyak alkohol
dan industri kosmetika.
Bunga dan buahnya berupa tandan, bercabang banyak. Buahnya kecil, bila masak
berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya
mengandung minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan
untuk makanan ternak. Ampas yang disebut bungkil itu digunakan sebagai salah
satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar
dan arang.
Buah diproses
dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90°C. Daging yang
telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan
pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan
dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur
sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur. Sisa pengolahan buah
sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan
menjadi kompos.
2.5.
Botani dan Syarat Tumbuh Kelapa
Sawit
Kelapa sawit yang tumbuh tegak lurus dapat mencapai
ketinggian 15 – 20 meter. Tanaman berumah satu (monoecious) karena bunga jantan
dan bunga betina terdapat pada satu pohon. Bunga kelapa sawit terdiri dari bunga jantan dan bunga betina.
Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat
lebih besar dan mekar (Setyamidjaja,.2006). Akar tanaman kelapa sawit mempunyai sistem perakaran serabut. Jika
aerasi cukup baik, akar tanaman kelapa sawit dapat menembus kedalaman 8 m di
dalam tanah, sedangkan yang tumbuh ke samping dapat mencapai radius 16 m
(Sastrosayono, 2003).
Batang tanaman diselimuti bekas pelepah
hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelepah kelapa sawit yang mengering
akan terlepas sehingga menjadi mirip dengan tanaman kelapa. Daun kelapa sawit merupakan daun
majemuk yang di bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri yang
sangat tajam dan keras di kedua sisinya. Anak-anak daun (foliage leaflet)
tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun.
Buah kelapa sawit
terdiri atas beberapa bagian, yaitu
eksokarp, perikarp, mesokarp, endokarp, dan kernel. Mesokarp yang masak
mengandung 45 – 50 % minyak dan berwarna merah kuning karena mengandung
karoten. Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah
tergantung bibit yang digunakan (Sunarko, 2007).
1.
Syarat
Tumbuh Kelapa Sawit
Habitat aslinya kelapa sawit adalah
daerah semak belukar. Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 1-500 mdpl
dengan kelembaban 80-90% dan kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses
penyerbukan. Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm
setahun. Pola curah hujan tahunan memengaruhi perilaku pembungaan dan produksi
buah sawit.Tanaman kelapa sawit memerlukan penyinaran antara 5-7 jam/hari.
Temperatur optimal untuk pertumbuhan kelapa sawit 24°C – 28°C.
Kelapa sawit dapat tumbuh pada
jenis tanah Podzolik, Latosol, Hidromorfik Kelabu, Alluvial atau Regosol, tanah
gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai. Produksi kelapa sawit lebih
tinggi jika di tanam di daerah bertanah Podzolik. Kemiringan lahan kebun kelapa
sawit sebaiknya tidak lebih dari 15°. Jika kemiringan lahan sudah melebihi 15°
maka diperlukan tindakan konservasi tanah berupa pembuatan terasan, tapak kuda,
rorak dan parit kaki bukit.
2.
Kesesuaian
lahan
Lahan yang sesuai
untuk kelapa sawit dapat berupa hutan
primer dan sekunder, semak belukar, bekas perkebunan
komoditas lain (karet, kelapa, kakao), padang alang-alang,
atau bahkan bekas kebun tanaman pangan (jagung,
singkong, padi gogo), serta kebun kelapa sawit
tua (peremajaan). Teknik pembukaan lahan dapat
dilakukan secara manual, mekanis, kimia atau kombinasi, tergantung
keadaan vegetasinya.
a. Ketinggian Tempat : Tanaman kelapa
sawit bisa tumbuh dan berbuah hingga ketinggian tempat 1000 mdpl. Namun, untuk
produktivitas optimalnya diketinggian 400m dpl.
b. Topografi : Baik dikemiringan lereng
0°-12° atau 21%. Lahan yang kemiringannya 13°-25° masih bisa ditanami kelapa
sawit, tetapi petumbuhannya kurang baik. Untuk lahan yang kemiringannya >25°
sebaiknya tidak dipilih karena menyulitkan dalam pengangkutan buah saat panen
dan beresiko terjadi erosi.
c. Drainase : Kelapa sawit memerlukan
oksigen sehingga tidak menyukai daerah yang tergenang. Drainase yang jelek
dapat menghambat kelancaran penyerapan unsur hara dan proses nitrifikasi ,
sehingga tanaman akan kekurangan unsur nitrogen (N).
d. Tanah : Kelapa sawit dapat tumbuh di
tanah podsolik, latosol, hidromorfik kelabu, regosol, andosol, dan alluvial.
Tanah gambut juga dapat di tanami kelapa sawit asalkan ketebalan gambutnya
tidak lebih dari satu meter dan sudah tua (saphrik). Sifat tanah yang perlu di
perhatikan untuk budi daya kelapa sawit adalah sebagai berikut :
Ø Sifat Fisik Tanah : Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh
baik di tanah yang bertekstur lempung berpasir, tanah liat berat, tanah gambut
memiliki ketebalan tanah lebih dari 75 cm, dan berstruktur kuat.
Ø Sifat Kimia Tanah : Untuk mendapatkan produksi yang
tinggi dibutuhkan kandungan unsur hara yang tinggi dan pH tanah bereaksi dengan
asam dengan kisaran nilai 4,0-6,0 dan ber pH optimum 5,0-5,5.
3. Kesesuaian
iklim
Menurut Mangoensoekarjo (2007) Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis
(15° LU – 15° LS). Curah hujan optimal untuk tanaman kelapa sawit adalah 1 250
– 2 500 mm/tahun. Kelapa sawit lebih toleran dengan
curah hujan yang tinggi dibandingkan dengan
jenis tanaman lainnya. Jumlah bulan kering lebih dari 3 bulan merupakan
faktor pembatas berat.
Adanya bulan kering yang
panjang dan curah hujan yang rendah akan
menyebabkan terjadinya defisit air. Keadaan angin tidak
terlalu berpengaruh karena kelapa sawit lebih tahan terhadap angin kencang di
bandingkan tanaman lainnya (Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 2006).
4. Rencana.budidaya
1. Pemilihan.Benih,.Varietas.dan.Bentuk.Benih
Secara
garis besar ada 3 (tiga) jenis benih kelapa sawit yang dibudidayakan menurut
ketebalan dagingnya yaitu Dura, Pisifera dan Tenera.Benih yang saya
pilih adalah benih jenis Tenera. Tenera dihasilkan dari persilangan antara
induk Dura dan jantan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab
melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis
namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul memiliki tempurung
yang tipis (3-20%), ukuran biji sedang (3-15%), persentase daging per buahnya
mencapai 90%, kandungan minyak per tandannya dapat mencapai 28%. Cara
penyemaiannya, kecambah dimasukkan polibag 12×23 atau 15×23 cm berisi 1,5-2,0
kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah
di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120
cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun,4-5,helai.bibit,dipindahtanamkan.
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40×50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak.
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40×50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak.
2. Penyiapan
lahan.
Pembukaan
Lahan, Dilakukan dengan cara membuat jalan rintisan untuk pengukuran, membuat
petak- petak hektaran(blok),menebang pohon berdiameter lebih dari 3 inch
menggunakan chainsaw. Batang pohon yang sudah di tebang, dipotong menjadi
ukuran yang lebih kecil dan di tumpuk agar lebih mudah kering. Untuk rencana
peremajaan, semua dahan dan ranting dari pohon yang sudah di tebang di potong
sepanjang 5 meter lalu di tumpuk menurut barisan yang teratur. Tanggul atau
sisa pohon bekas penebangan liar yang letaknya bertepatan dengan lubang tanaman
harus di bongkar
3. Pengolahan Tanah
Pengolah
tanah dilakukan dengan cara membersihkan lahan dari gulma menggunakan traktor
dengan dua rotasi yang berurutan berupa pembajakan dan penggarukan, arahnya
tegak lurus atau paling tidak sedikit menyilang. Sementara itu, interval antara
rotasi minimum dilakukan dalam dua minggu.
4. Pembuatan Jalan, Parit, dan Teras
Pembuatan
Jalan dilakukan dengan cara mengorek, menimbun, mengeraskan bagian lapangan,
membuat bentang, dan membuat parit di sebelah kiri-kanan jalan. Jalan utama dan
jalan produksi dibuat dengan bulldozer dan atau grader. Jalan sepanjang 1 km
dibuat dalam waktu 40-80 jam kerja dengan pemakaian bahan bakar 80 liter/jam
kerja. Selanjutnya, jalan di padatkan dengan menggunakan alat pemadat (bomag).
Pekerjaan ini umumnya dilakukan pada akhir musim hujan. Pembuatan parit
dikerjakan dengan menggali tanah sesuai ukuran dasar. Tanah galiannya di buang
ke tempat tertentu.Saluran air di daerah berbukit berupa saluran kebun dan
saluran utama yang menyalurkan air ke saluran drainase alam (sungai). Saluran
kebun di buat setiap 16 baris tanaman kelapa sawit dan di buat menurut kontur
lahan. Saluran utama di buat dengan lebar bagian atas 150 cm, lebar bagian
bawah 80 cm. saluran kebun di buat dengan lebar bagian atas 90 cm, lebar bagian
bawah 60 cm, dan kedalaman 60 cm. Teras individu di buat menggunakan mal
berbentuk tapak kuda dengan muka teras menhadap kearah lereng bukit. Ukuran
teras 3 m x 3 m, jarak antara ajir tanaman dan tepi muka teras selebar 1,25 m.
5. Penanaman
Penentuan.Pola,Tanaman
Pola tanam menggunakan sistem monokultur. Tanaman penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.
Pola tanam menggunakan sistem monokultur. Tanaman penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.
Pembuatan.Lubang,Tanam
Pembuatan lubang dilakukan secara mekanis. Lubang tanam disiapkan 2 – 4 minggu sebelum tanam, sebaiknya paling lambat 4 minggu. Ukuran lobang berkisar antara 60 dan 90 cm dengan kedalaman 60 cm, tergantung kondisi tanah. Jika tanah gembur dan subur, cukup 60 x 60 x 60 cm, tetapi kalau tanahnya lebih padat atau berliat dan kurang subur, sebaiknya ukuran lobang lebih besar.Jarak tanam yang direkondasikan adalah 9x9x9 m sistem persegi panjang. Penggalian lubang dilakukan pada titik ajir sedemikian rupa sehingga ajir berada tepat di tengah lubang tanam. Buat tanda batas penggalian dengan tongkat berukuran tadi sebelum ajir dicabut untuk penggalian lubang. Setelah lubang selesai, ajir harus dikembalikan pada posisi tepat di tengah lubang. Tanah galian dipilah dua yaitu lapisan atas (top soil) dan lapisan bawah (sub soil) serta meletakkannya terpisah pada sisi lubang yang berbeda (kiri – kanan atau utara – selatan) dalam arah yang konsisten.
Pembuatan lubang dilakukan secara mekanis. Lubang tanam disiapkan 2 – 4 minggu sebelum tanam, sebaiknya paling lambat 4 minggu. Ukuran lobang berkisar antara 60 dan 90 cm dengan kedalaman 60 cm, tergantung kondisi tanah. Jika tanah gembur dan subur, cukup 60 x 60 x 60 cm, tetapi kalau tanahnya lebih padat atau berliat dan kurang subur, sebaiknya ukuran lobang lebih besar.Jarak tanam yang direkondasikan adalah 9x9x9 m sistem persegi panjang. Penggalian lubang dilakukan pada titik ajir sedemikian rupa sehingga ajir berada tepat di tengah lubang tanam. Buat tanda batas penggalian dengan tongkat berukuran tadi sebelum ajir dicabut untuk penggalian lubang. Setelah lubang selesai, ajir harus dikembalikan pada posisi tepat di tengah lubang. Tanah galian dipilah dua yaitu lapisan atas (top soil) dan lapisan bawah (sub soil) serta meletakkannya terpisah pada sisi lubang yang berbeda (kiri – kanan atau utara – selatan) dalam arah yang konsisten.
Cara,Penanaman
Penanaman
pada awal musim hujan yaitu bulan Oktober dan bulan November, setelah hujan
turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan
plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang. Taburkan Natural
GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang selama + 1 minggu di sekitar
perakaran tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA
secara merata dengan dosis ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot
(dosis 3-4 tutup/tangki). Lalu gunakan 1 botol SUPER NASA yang diencerkan dalam
2 liter (2000 ml) air. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk
tadi untuk penyiraman setiap pohon.
2.6. Estimasi produksi
a. Kriteria Matang Panen
Kelapa sawit mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5
bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan,
sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah
matang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh
dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang
lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih. Tanaman dengan umur kurang
dari 10 tahun, jumlah brondolan kuran lebih 10 butir dan tanaman dengan umur
lebih 10 tahun, jumlah brondolan sekitar 15-20 butir. Tanaman kelapa
sawit akan menghasilkan tandan buah segar (TBS) yang dapat
dipanen pada saat tanaman berumur 3
atau 4 tahun. Produksi TBS yang dihasilkan akan
terus bertambah seiring bertambahnya umur dan akan mencapai
produksi yang optimal dan maksimal pada saat
tanaman berumur 9 – 14 tahun, dan setelah
itu produksi TBS yang dihasilkan akan mulai menurun.
Umumnya, tanaman kelapa sawit akan optimal menghasilkan TBS hingga
berumur 25 – 26 tahun.
b. Cara
Panen
Pemanenan dilakukan untuk umur <7 10-12="" alat="" atau="" besi="" cm="" dan="" dengan="" dodos="" gagang="" kayu="" kelapa="" lebar="" menggunakan="" nbsp="" pipa="" sawit="" tahun="" tongkat="" umur="" untuk="">7 tahun menggunakan
egrek yang disambung dengan pipa alumunium atau batang bambu. Untuk memudahkan
pemanenan, sebaiknya pelepah daun yang menyangga buah dipotong terlebih dahulu
dan diatur rapi di tengah gawangan. Tandan buah yang matang dipotong sedekat mungkin
dengan pangkalnya, maksimal 2 cm. Brondolan harus bersih dan tidak tercampur
tanah atau kotoran lain. Selanjutnya tandan dan brondolan dikumpulkan di TPH.7>
c. Panen Pertama
Pemanenan pertama dilakukan setelah
4 tahun dengan hasil produksi 0,5ton/ha perbulannya. ). Per kilo 1700 rb. 0,5
ton (500 kg) x 1700 = 850 rb.
Hasil akan naik seiring dengan umur
tanaman, berikut perkiraannya :
Tahun ke 6 – 10 => 1,2 ton – 1,5
ton per HA tiap bulan
Tahun ke 11 – 15 => 1,6 ton – 2,5
ton per HA tiap bulan
Jadi pada tahun ke 4 bisa
mendapatkan hasil panen per HA per bulan sekitar 700 rb per bulan. Jika
dihitung secara sederhana 700 rb x 36 bulan = 25 jt-an.Modal yang dikeluarkan
sekitar 17 jt per HA sampai umur 4 th. Ada selisih 8 jt-an yang bisa dipakai
untuk ongkos produksi selama 3 th tersebut (dari umur 4 th – 7 th).JADI
ESTIMASI saya pada umur 7 th atau setelah sawit menghasilkan yaitu umur 4 th,
dimana ini berarti ada masa 3 tahun yang dibutuhkan supaya BEP setelah panen.
Masa BEP yang sebenarnya sendiri saat
umur 7 th. Setelah umur 7 tahun dimana hasil yang didapat untuk tiap HA juga
naik sedang biaya produksi untuk pupuk, pemangkasan daun, penyemprotan relative
sama dengan sebelum 4 th. Biaya yang naik adalah biaya ongkos panen dan ongkos
transportasi (biaya untuk mengangkut hasil panen) sampai pabrik.Dalam keadaan
yang optimal, produktivitas kelapa sawit dapat mencapai 20-25 ton TBS/ha/tahun
atau sekitar 4-5 ton minyak sawit.
2.7. Manfaat Praktis Kelapa Sawit
Manfaat praktis merupakan manfaat yang dapat diperoleh dari
kelapa sawit yang sudah diolah bagi kehidupan manusia dan juga sekitarnya.
berikut ini adalah manfaat praktis dari kelapa sawit :
1.
Sebagai minyak goring
Manfaat
kelapa sawit yang pertama adalah sebagai bahan baku pembuatan minyak goreng. Minyak
goreng yang saaat ini beredar di pasaran merupakan jenis minyak goreng yang
berasal dari hasil olahan kelapa sawit. Tidak dapat dipungkiri memang, minyak
goreng merupakan salah satu sari sembilan bahan pokok yang paling banyak
digunakan oleh berbagai kalangan, baik itu kalangan rumah tangga, restoran, dan
juga berbagai industri makanan, seperti pembuatan keripik.
2.
Sebagai campuran bahan bakar biodiesel
Diesel
merupakan salah satu jenis mesin yang memiliki keunggulan, terutama untuk
kendaraan niaga dan pertambangan, yang membutuhkan tenaga dalam jumlah torsi
yang besar untuk mengangkut hasil kebun, tambang dan juga pendistribusian
komoditas antar daerah. Selain itu, diesel juga sering dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik. Bahan bakar utama dari diesel dapat diperoleh dengan
menggunakan campuran dari minyak kelapas sawit, yang dinilai rama lingkungan,
dibandingkan bahan bakar diesel biasa.
3.
Sebagai pelumas
Minyak
kelapa sawit yang merupakan salah satu hasil olahan dari kelapa sawit juga
dapat dimanfaatkan sebagai pelumas. Kebanyakan, pelumas dari minyak kelapa
sawit ini digunakan untuk melumasi bagian luar dari mesin dan juga perangkat
lainnya. Bahkan ada beberapa jenis mesin 2 tak, menggunakan minyak goreng
kelapa sawit sebagai bahan campuran pada oli sampingnya.
4.
Bahan pembuatan mentega
Anda
pasti sudah tidak asing lagi dengan bahan yang satu ini. Ya, mentega merupakan
bahan yang sering dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik itu untuk menumis
hingga membuat kue. Salah satu bahan utama dar pembuatan mentega adalah minyak
kelapa sawit
5.
Bahan pembuatan pomade
Saat
ini, pomade merupkn salah satu bahan kosmetik yang banyak digunakan, karena
sesuai dengan trend gaya rambut. Siapa sangka, ternyata pomade juga dibuat
dengan menggunakan bahan dasar dari manfaat kelapa sawit yang dibuat
menjadi minyak.
6.
Bahan pembuatan lotion dan juga cream kulit
Selain
pomade, berbagai macam krim dan juga lotion yang biasa kita gunakan pada kulit
kita juga terbuat dari bahan baku utama minyak kelapa sawit, yang diformulasikan
dengan menggunakan berbagai macam bahan berupa serum dan juga vitamin – vitamin
yang baik untuk kesehatan kulit kita.
7.
Membantu mendinginkan kulit yang terkena
luka bakar
Anda
terkena luka bakar? kalau begitu, anda dapat mencoba mendinginkan luka bakar
anda dengan menggunakan putih telur dan juga minyak kelapa sawit yang dingin.
Manfaat kelapa sawit bagi manusia dapat membantu mendinginkan kulit yang
terbakar.
8.
Dapat menetralisir rasa pedas
Berbagai
macam gorengan, memilki kemampuan yang baik untuk menetralisir rasa pedas. Hal
ini disebabkan oleh kandungan dari minyak kelapa sawit yang dapat menghilangkan
rasa pedas.
9.
Bahan baku pembuatan cat
Minyak
kelapa sawit juga dapat dibuat menjadi salah satu bahan baku dalam pembuatan
cat tembok, cat mobil, vernis dan juga compound yang sering kita gunakan untuk
melakukan proses pemolesan pada body mobil.
10.
Bahan baku pembuatan pasta gigi
Manfaat
lainnya dari minyak kelapa sawit adalah dapat menjadi salah satu bahan baku
pembuatan pasta gigi.
11.
Sebagai Dempul
Minyak
kelapa sawit juga merupakan salah satu bahan baku dalam pembuatan dempul.
Dempul sendiri merupakan bentuk pasta yang berfungsi untuk perbaikan-perbaikan
pada patahan tertentu pada bagian atau permukaan dari besi dan plastik.
12.
Dapat membantu proses penyamakan kulit
Minyak
kelapa sawit memiliki manfaat lain, yatu dapat membantu proses penyamakan kulit
binatang. Biasanya kulit binatang, seperti sapi dan kambing akan mengalami
proses penyamakan terlebih darhulu, sebelum akirnya diolah menjadi kulit yang
siap untuk dijadikan tas dan dompet.
13.
Sebagai makanan hewan
Manfaat kelapa
dalam kehidupan sehari-hari juga berguna pada bagian ampasnyas Ampas dari
kelapa sawit sering dimanfaatkan sebagai bahan pangan pada hewan ternak. Selain
itu, buah kelapa sawit juga menjadi santapan lezat bagi hewan – hewan liar,
seperti babi hutan.
14.
Sebagai bahan baku dalam industri baja
Kelapa
sawit juga beranfaat sebagai ahan baku pada industri baja. Dalam industri baja,
minyak kelapa sawit digunakan untuk memberikan lapisan pada baja dan besi agar
menjadi lebih tahan terhadap karat dan ujga korosi
15.
Dapat menjadi kompos
Yang
terkhir, kelapa sawit dapat menjadi kompos, alias pupuk. Ya, ampas dari buah
kelapa sawit, dan juga daun kelapa sawit dapat diolah dalam bentuk pupuk
kompos. Pupuk kompos ini dapat membantu menyuburkan tanah dan dapat membantu
pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik, karena mengandung unsur-unsur hara.
Manfaat ekonomis dari kelapa sawit merupakan manfaat dari
kelapa sawit sebagai komoditas. Seperti telah diketahui, kelapa sawit memiliki
nilai ekonomis yang sangat tinggi, sehingga membuat banyak kalangan pengusaha
berani menanmkan investasi modal yang tinggi pula bagi pembukaan lahan kebun
kelapa sawit. Hasil dari kelapa sawit ini kemudian dapat dijual semabagai
komoditas ekspor, dan juga dapat dimanfaatkan untuk didistribusikan kepada
pabrik minyak kelapa sawit. Namun demikian, saat ini, pembukaan perkebunan
kelap sawit harus mengorbakan lahan – lahan hutan hujan ttopis yang dimiliki
oleh negara Indonesia, sehingga banyak ditentang oleh berbagai kalangan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada umumnya tanaman kelapa sawit
tumbuh pada lahan semak belukardengan ketinggian 1-500 mdpl dengan kelembaban
80-90% dan kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan. Sawit
membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm setahun. Pola curah
hujan tahunan memengaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah sawit.Tanaman
kelapa sawit memerlukan penyinaran antara 5-7 jam/hari. Temperatur optimal
untuk pertumbuhan kelapa sawit 24°C – 28°C. Kelapa sawit dapat tumbuh
pada jenis tanah Podzolik, Latosol, Hidromorfik Kelabu, Alluvial atau Regosol,
tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai. Produksi kelapa sawit
lebih tinggi jika di tanam di daerah bertanah Podzolik jika dibandingkan dengan
tanah berpasir dan gambut. Kemiringan lahan kebun kelapa sawit sebaiknya tidak
lebih dari 15°. Jika kemiringan lahan sudah melebihi 15° maka diperlukan
tindakan konservasi tanah berupa pembuatan terasan, tapak kuda, rorak dan parit
kaki bukit.
Tanaman kelapa sawit mulai berbuah
setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika
tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5
pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan matang panen adalah
sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10
kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau
lebih. Tanaman dengan umur kurang dari 10 tahun, jumlah brondolan kuran lebih
10 butir dan tanaman dengan umur lebih 10 tahun, jumlah brondolan sekitar 15-20
butir.
Pemanenan pertama dilakukan setelah
4 tahun dengan hasil produksi 0,5ton/ha perbulannya. ). Per kilo 1700 rb. Hasil
akan naik seiring dengan umur tanaman, dapat diperkirakan pada Tahun ke 6 – 10
adalah 1,2 ton – 1,5 ton per HA tiap bulan dan tahun ke 11 – 15 adalah
1,6 ton – 2,5 ton per HA tiap bulan
3.2.
Saran
Kita hendaknya memelihara dan memanfaatkan Kelapa
Sawit dengan baik, karena apabila kelapa sawit diolah dengan tepat, maka
akan membuat keutungan yang cukup besar bagi negara.
DAFTAR PUSTAKA
Lubis,
A,U. 1992. Kelapa sawit (Elais
guineensis Jacq.) di
Indonesia. Pusat
Penelitian Perkebunan,Marihat-Bandar Kuala.435 hal
Mangoensoekarjo,S.
dan H. Semangun. 2000. Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta. 605 Hal.
Purba,
R.Y., Susanto, A., Sudharto, P. 2005. Serangga Hama Kelapa
Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan. 29 hal.
http://manfaat.co.id/manfaat-kelapa-sawit
ijin copas kakak
ReplyDeleteApabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
ReplyDeleteTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Disinfectant
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium
Raih Kemenangan Besar Anda Disitus MARIO QQ, Hanya Dengan Modal Rp.10.000 Anda Bisa Menangkan Jackpot Jutaan Rupiah Setiap Harinya !!!
ReplyDelete✅ BONUS TURN OVER 0.3%
✅ BONUS REFFERAL 15%
✅ WIN RATE GAME 96,9%
✅ 100% PLAYER Vs PLAYER ( NO ROBOT & ADMIN )
✅ Minimal Deposit Bank : Rp.10.000 (BCA MANDIRI BNI BRI DANAMON)
✅ Minimal Deposit Pulsa : Rp.10.000
✅ Support E-Cash : GOPAY , DANA , OVO , LINK
Berapapun Kemenangan Bosku Pasti Akan Kami Bayar dan Kita Proses Dengan Cepat !!!
Hanya Disitus MARIO QQ Yang Memberikan JACKPOT dan BONUS TURN OVER Yang FANTASTIS Loh !!! Ayo Tunggu Apalagi Buruan Daftarkan dan Mainkan
Langsung Disitus Resmi MARIO QQ Dibawah Ini melalui :
WHATSAPP +62 821-4331-1663
Link Alternatif :
- www.marioqq88. com
- www.marioqq88. net