BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Bluetooth
adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area
networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk
melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan. Spesifiksi
dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh kelompok
Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4
Ghz dengan menggunakan sebuah frequency hopping traceiver yang mampu
menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara host-host
bluetooth dengan jarak terbatas.Kelemahan teknologi ini adalah jangkauannya
yang pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.
Berkembangnya
teknologi yang baru tidak selalu berarti teknologi yang lebih konvensional
lantas ditinggalkan. Sebenarnya antara teknologi yang baru dengan teknologi
yang lama kedua hal ini saling melengkapi, teknologi baru tidak akan bisa
dikembangkan tanpa adanya teknologi yang lama. Dan yang terpenting, diantara
sederatan teknologi baru yang kini sedang berkembang, banyak diantaranya yang
saling melengkapi sistem satu sama lain. Sebagai contoh, teknologi bluetooth
bisa membantu aplikasi dalam teknologi satelit relai.Makalah ini disusun dengan
tujuan untuk memperoleh gambaran yang memadai tentang bluetooth yang marak
digunakan dalam perkembangan teknologi dan komunikasi sekarang ini.
1.2 BATASAN
MASALAH
Batasan
masalah dalam makalah ini mengungkapkan cakupan masalah yang akan dibahas.
Masalah yang terlalu luas perlu dibatasi agar pembahasan lebih terfokus. Karena
itu, penulis membatasi masalah mengenai bluetooth sejarah bluetooth,
pengertian bluetooth, cara kerja, manfaat, masalah keamanan dan
aplikasi-aplikasi lainya.
1.3 METODE
PENGUMPULAN DATA
Dalam
penyusunan dan penyelesaian makalah ini penulis menggunakan teknik pengumpulan
data dari Studi Kepustakaan / Library Research, yaitu dengan mempelajari
berbagai literatur, bahan-bahan kuliah, karya ilmiah, internet melalui
website-website yang berhubungan dengan wireless dan berbagai sumber lainnya
yang berkaitan dengan masalah yang dibahas untuk memperoleh kejelasan mengenai
konsep dan landasan teori yang akan digunakan untuk menganalisis objek
permasalahan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
ASAL USUL NAMA BLUETOOTH
Nama
bluetooth berasal dari nama raja di akhir abad sepuluh, Harald Blatand (Abad
10) yang di Inggris juga dijuluki Harald Bluetooth kemungkinan karena memang
giginya berwarna gelap. Ia adalah raja Denmark yang telah berhasil menyatukan
suku-suku yang sebelumnya berperang, termasuk suku dari wilayah yang sekarang
bernama Norwegia dan Swedia. Bahkan wilayah Scania di Swedia, tempat teknologi
bluetooth ini ditemukan juga termasuk daerah kekuasaannya. Kemampuan raja itu
sebagai pemersatu juga mirip dengan teknologi bluetooth sekarang yang bisa
menghubungkan berbagai peralatan seperti komputer personal dan telepon genggam.
Sedangkan
logo bluetooth berasal dari penyatuan dua huruf Jerman yang analog dengan huruf
H dan B (singkatan dari Harald Bluetooth), yaitu H-rune.gif (Hagall) dan Runic
letter berkanan.png (Blatand) yang kemudian digabungkan.
2.2
SEJARAH BLUETOOTH
Awal
mula dari Bluetooth adalah sebagai teknologi komunikasi wireless
(tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi
2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan
menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan
layanan komunikasi data dan suara
secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan
yang terbatas (sekitar 10 meter). Bluetooth berupa card yang menggunakan
frekuensi radio
standar IEEE 802.11
dengan jarak layanan yang terbatas dan kemampuan data transfer lebih rendah
dari card untuk Wireless Local Area Network
(WLAN).
Pembentukan
Bluetooth dipromotori oleh 5 perusahaan besar Ericsson,
IBM,
Intel,
Nokia
dan Toshiba
membentuk sebuah Special Interest
Group (SIG) yang meluncurkan proyek ini. Pada
bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bluetooth versi 1.0 mulai diluncurkan. Pada
bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan dokumen spesifikasi bluetooth versi
2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu 3Com,
Lucent Technologies,
Microsoft
dan Motorola.
Saat ini, lebih dari 1800 perusahaan di berbagai bidang bergabung dalam sebuah
konsorsium sebagai adopter teknologi bluetooth. Walaupun standar Bluetooth SIG
saat ini ‘dimiliki’ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan menjadi sebuah
standard.
Berikut
ini adalah table perkembangan teknologi Bluetooth
Tahun
|
Versi
|
Keterangan
|
Juli,
1999
|
1.0
dan 1.0 B
|
|
Oktober,
1999
|
1.1
dan 1.2
|
|
2.0
|
|
2.3 CARA
KERJA PERANGKAT
Protokol
bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet
switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara
sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan
data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal
suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2
kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat mendukung sampai dengan
kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat mendukung sampai
dengan kecepatan 433,9 kb/s.
Sebuah
perangkat yang memiliki teknologi wireless bluetooth akan mempunyai kemampuan
untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10
meter (~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak 100 meter.
Sistem
bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link Management dan
Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan
voice code. sebuah link manager. Baseband link controller menghubungkan
perangkat keras radio ke baseband processing dan layer protokol fisik. Link
manager melakukan aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan
link setup, autentikasi dan konfigurasi.
Tiga
buah lapisan fisik yang sangat penting dalam protokol arsitektur Bluetooth ini
adalah :
- Bluetooth radio, adalah lapis terendah dari spesifikasi Bluetooth. Lapis ini mendefinisikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh perangkat tranceiver yang beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz ISM.
- Baseband, lapis yang memungkinkan hubungan RF terjadi antara beberapa unit Bluetooth membentuk piconet. Sistem RF dari bluetooth ini menggunakan frekuensi-hopping-spread spectrum yang mengirimkan data dalam bentuk paket pada time slot dan frekuensi yang telah ditentukan, lapis ini melakukan prosedur pemeriksaan dan paging untuk sinkronisasi transmisi frekuensi hopping dan clock dari perangkat bluetooth yang berbeda.
- LMP, Link Manager Protocol, bertanggung jawab terhadap link set-up antar perangkat Bluetooth. Hal ini termasuk aspek securiti seperti autentifikasi dan enkripsi dengan pembangkitan, penukaran dan pemeriksaan ukuran paket dari lapis baseband.
Sistem
Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402GHz sampai 2.480GHz, dengan 79 kanal RF
yang masing-masing mempunyai spasi kanal selebar 1 MHz, menggunakan sistem TDD
(Time-Division Duplex). Secara global alokasi frekuensi bluetooth telah
tersedia, namun untuk berbagai negara pengalokasian frekuensi secara tepat dan
lebar pita frekuensi yang digunakan berbeda. Penggunaan spektrum frekuensi 2.4
GHz secara global belum diatur. Namun ada beberapa persyaratan yang harus
diikuti dalam penggunaannya. Hal ini meliputi :
Spektrum
dibagi menjadi 79 kanal frekuensi (walaupun beberapa negara seperti Perancis
dan Spanyol hanya menyediakan 23 kanal frekuensi saja).
- Bandwidth dibatasi sampai 1 MHz per kanal.
- Penggunaan frekuensi hopping dalam metode pengiriman datanya
- Interferensi harus dapat diatasi dan ditangani dengan baik.
Komunikasi
RF banyak menggunakan spektrum frekuensi ini, seperti HomeRF (sebuah
spesifikasi untuk komunikasi RF dalam lingkungan perumahan); dan juga IEEE
802.11 juga menggunakan spektrum ini untuk spesifikasi dari teknologi Wireless
LAN. Oven microwave juga beroperasi dalam range frekuensi ini, karena spektrum
frekuensi ini belum dilisensikan, maka banyak teknologi yang menggunakannya,
sehingga radio interferensi sangat memungkinkan untuk terjadi. Oleh karena itu
persyaratan dan pengalamatan mutlak diperlukan bagi teknologi yang menggunakan
spektrum 2.4 GHz ini.
Komunikasi
bluetooth didesain untuk memberikan keuntungan yang optimal dari tersedianya
spektrum ini dan mengurangi interferensi RF. Semuanya itu akan terjadi karena
bluetooth beroperasi menggunakan level energi yang rendah.
2.4
TEKNOLOGI BLUETOOTH
Bluetooth
merupakan teknologi nirkabel pada pita frekuensi ISM 2,45 GHz yang tersedia
untuk umum, yang secara spesifik digunakan untuk membentuk jaringan skala
kecil. Peralatan Bluetooth generasi pertama berkomunikasi dalam jangkauan
hingga 10 m (kategori class 2), sedangkan generasi kedua memiliki
jangkauan hingga 100 m (kategori class 1).
1.
Bluetooth Protocol Stack
Agar
peralatan-peralatan Bluetooth dari berbagai vendor dapat berkomunikasi satu
sama lain, maka tidakah cukup dengan hanya menspesifikasikan sistem radio. Oleh
karena itu, spesifikasi Bluetooth memuat protocol stack yang lengkap
untuk memastikan berbagai peralatan Bluetooth dapat saling mencari (inquiry),
mengeksplorasi layanan yang disediakan, dan berkomunikasi satu sama lain.
- Bluetooth Radio, merupakan layer yang berfungsi melakukan modulasi dan demodulasi data untuk keperluan komunikasi.
- Baseband Link Controller, merupakan layer yang berfungsi mengatur koneksi fisik (flow control dan error correction) dan sinkronisasi frequency hopping. Layer baseband mengatur koneksi Synchronous Connection-Oriented (SCO) untuk audio dan Asynchronous Connectionless (ACL) untuk data.
- LMP, merupakan layer yang berfungsi mengatur dan mengkonfigurasi koneksi ke peralatan Bluetooth lain (termasuk otentikasi dan enkripsi).
- HCI, merupakan layer yang memisahkan perangkat keras dari perangkat lunak dan diimplementasikan sebagian dalam bentuk perangkat keras dan perangkat lunak. Layer di bawah HCI umumnya diimplementasikan dalam bentuk perangkat keras dan layer di atas HCI umumnya diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak.
- L2CAP, merupakan layer yang berfungsi melakukan multiplexing, reassembly, dan segmentasi paket.
- SDP, merupakan layer yang berfungsi untuk melakukan pencarian layanan pada peralatan Bluetooth lain.
- RFCOMM, merupakan layer yang berfungsi sebagai antarmuka serial, seperti halnya RS-232.
- OBEX, merupakan layer yang berfungsi menyediakan fasilitas transfer obyek atau file.
- TCS, merupakan layer yang berfungsi menyediakan call control signalling untuk panggilan suara dan data antara peralatan Bluetooth.
- PPP, IP, TCP, UDP, WAP, merupakan layer-layer yang digunakan untuk keperluan koneksi ke Internet.
- AT Command, merupakan layer yang digunakan untuk mengontrol telepon atau modem.
2.
Topologi Jaringan Bluetooth
Topologi
jaringan Bluetooth yang terkecil dinamakan piconet di mana hanya ada
sebuah peralatan yang berperan sebagai master (server), sedangkan
yang lain berfungsi sebagai slave (client). Sedangkan kumpulan
beberapa piconet akan membentuk jaringan yang lebih besar, yang
dinamakan scatternet. Sebuah peralatan berfungsi sebagai master
bila peralatan tersebut menginisiasi komunikasi dan mendaftarkan layanan
aplikasi sehingga dapat dieksplorasi oleh peralatan lainnya, sedangkan peralatan
yang mencari keberadaan master dan mengeksplorasi layanan yang
disediakan master dinamakan slave. Topologi jaringan Bluetooth
diperlihatkan pada gambar berikut.
3.
Mode Operasi Bluetooth
Peralatan
Bluetooth dapat beroperasi dalam beberapa mode. Sebelum terjadinya koneksi,
semua peralatan berada pada mode standby, yang akan selalu siaga setiap
1,28 detik untuk menerima pesan inquiry atau page. Koneksi ke
peralatan yang dituju dilakukan pada mode page, di mana mode inquiry
diperlukan jika alamat tujuan tidak diketahui. Ketika proses paging
dilakukan, peralatan yang bersangkutan harus mengetahui alamat dan system
clock peralatan tujuan guna menentukan access code paket data. Kedua
informasi ini disediakan pada proses inquiring.
Setelah
peralatan-peralatan terkoneksi, tersedia beberapa mode operasi, yaitu active,
sniff, hold, dan park. Pada mode active, peralatan
secara aktif berpartisipasi dalam kanal komunikasi. Pada mode sniff,
aktivitas peralatan berkurang di mana transmisi data hanya dapat terjadi pada time
slot tertentu. Pada mode hold, aktivitas peralatan lebih rendah
dibanding ketika berada pada mode sniff. Pada mode ini, peralatan dapat
melakukan hal lain, seperti paging dan inquiring. Sedangkan pada
mode park, peralatan tidak berpartisipasi dalam piconet, tetapi
tetap mempertahankan sinkronisasi dengan kanal komunikasi. Hal ini dimaksudkan
agar peralatan suatu saat dapat berpartisipasi kembali dalam piconet
tanpa harus melakukan proses koneksi.
2.4.1 Fitur Keamanan
Bluetooth
dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga dapat
digunakan secara aman baik dalam lingkungan bisnis
maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang disediakan bluetooth antara lain sebagai
berikut:
- Enkripsi data
- Autentikasi pengguna
- Lompatan frekuensi cepat (1600 hops/sec)
- Kontrol pengeluaran energi
Fitur-fitur
tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat keamanan layer fisik/
radio yaitu gangguan dari penyadapan sampai dengan tingkat keamanan
layer yang lebih tinggi seperti password dan PIN.
Tetapi dari sebuah artikel Internet, menurut penelitian dua mahasiswa Universitas
Tel Aviv,
mengenai adanya kemungkinan Bluetooth bisa disadap dengan proses pairing berpasangan.
Caranya
adalah dengan menyiapkan sebuah kunci rahasia pada proses pairing.
Selama ini dua perangkat bluetooth menyiapkan kunci digital 128 bit.
Ini adalah kunci rahasia yang kemudian disimpan dan dipakai dalam proses enkripsi pada komunikasi selanjutnya.
Langkah pertama ini mengharuskan pengguna yang sah untuk menginputkan kunci
rahasia yang sesuai, PIN empat digit
ke perangkat. Pesan lalu dikirim ke perangkat lainnya, dan ketika ditanyai
kunci rahasia, dia berpura-pura lupa. Hal ini memacu perangkat lain untuk
memutus kunci dan keduanya lalu mulai proses pairing baru. Kesempatan ini
kemudian bisa dimanfaatkan oleh hacker
untuk mengetahui kunci rahasia yang baru. Selain mengirim ini ke perangkat
Bluetooth yang dituju, semua perangkat Bluetooth yang ada dalam jangkauan itu
juga tetap dapat disadap.
2.4.2 Bluetooth FHSS vs WLAN DSSS
Bluetooth
lebih memilih metode FHSS (Frequency Hopping Spread
Spectrum) dibandingkan dengan DSSS (Direct Sequence Spread
Spectrum). Alasan bluetooth tidak menggunakan DSSS antara lain sebagai
berikut :
- FHSS membutuhkan konsumsi daya dan kompleksitas yang lebih rendah dibandingkan DSSS hal ini disebabkan karena DSSS menggunakan kecepatan chip (chip rate) dibandingkan dengan kecepatan simbol (symbol rate) yang digunakan oleh FHSS, sehingga cost yang dibutuhkan untuk menggunakan DSSS akan lebih tinggi.
- FHSS menggunakan FSK dimana ketahanan terhadap gangguan noise relatif lebih bagus dibandingkan dengan DSSS yang biasanya menggunakan OPSK (untuk IEEE 802.11 2 Mbps) atau CCK ( IEEE 802.11b 11 Mbps).
Walaupun FHSS mempunyai jarak
jangkauan dan transfer data yang lebih rendah dibandingkan
dengan DSSS tetapi untuk layanan dibawah 2 Mbps FHSS dapat memberikan solusi
cost-efektif yang lebih baik.
2.5 KEUNGGULAN
DAN KELEMAHAN BLUETOOTH
Keunggulan
dari Bluetooth antara lain:
2.5
Bisa transfer file secara gratis
2.6
Jangkauan lumayan luas yaitu sampai
radius 10m selama tidak ada penghalang berupa tembok atau gangguan
elektromagnetis
2.7
Dapat dimanfaatkan untuk multiplayer
pada game-game tertentu.
2.8
Dapat digunakan untuk transfer file
dari komputer ke handphone dan sebaliknya
Kelemahan
dari Bluetooth antara lain:
1.
Terkadang, transfer file dari handphone
merk A ke handphone merk B berjalan lambat. Pada kesempatan lain, transfer file
dari handphone merk B ke merk A bisa berjalan dengan kecepatan transfer hingga
dua kali lipat kecepatantransfer A ke B.Contoh : Transfer file dari HP Nokia ke
HP Sony Ericssonmisalnya 676kb/menit, tapi transfer file Nokia ke Sony ericsson
bisa sampai 1MB/menit. Dengan kata lain, kecepatan transfer bluetooth tidak
tetap dantergantung dari perangkat yang mengirim dan yang menerima.
2.
Terkadang lagi, pada transferfile, terdapat
yang menyusup ke dalam file yang hendak dikirim, sehingga selain mendapatkan
file,handphonepenerimajugamendapatkanvirus. Tips : Sering kali dicirikan dengan
pesan ” Terima pesan bluetooth dari perangkat tak dikenal?” Untuk meminimalkan
kemungkinan mendapat virus, lebih baik tidak usah menerima pesan dari perangkat
yangdikenal.
2.6
CARA KERJA BLUETOOTH
Bluetooth
sebenarnya hadir, ditujukan untuk mengatasi beberapa kendala komunikasi data
antarperanti elektronik yang lebih dahulu hadir. Yang paling utama memang untuk
komunikasi antarperalatan elektronik tanpa kabel. Namun, Bluetooth juga
ditujukan untuk menjembatani komunikasi one to one menjadi one to many. Selain
itu, Bluetooth juga mengeliminasi campur tangan pengguna dalam mengonfigur
koneksi. Jadi, koneksi antarperalatan elektronik via Bluetooth terjadi secara
otomatis.
Nah,
kalau kita bicara soal komunikasi data, tentu ada dua hal yang harus
diperhatikan, yaitu seberapa banyak data hendak dipertukarkan dalam sekali
komunikasi. Kedua, bagaimana data yang dipertukarkan diintrepetasikan secara
sama antara pengirim dan penerima dan data yang diterima benar-benar merupakan
data yang dikirim. Hal ini sering disebut sebagai protokol komunikasi.
Bluetooth
bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan infra merah yang mendasarkan
diri pada gelombang cahaya. Jaringan Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402 Giga
Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz, dibangkitkan dengan daya listrik kecil
sehingga membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi
ini telah distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang
dipakai untuk kepentingan industri, ilmiah, dan medis. Kecepatan transfer data
Bluetooth rilis 1.0 adalah 1 mega bit per detik (Mbps), sedangkan versi 2.0
mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps.
Kalau
dalam satu waktu bisa terjadi koneksi antara 8 peralatan Bluetooth secara
simultan, lalu bagaimana bisa peralatan Bluetooth tidak saling mengganggu satu
sama lain? Masing-masing peralatan tersebut membangkitkan sinyal sangat lemah
melalui listrik berdaya 1 miliwatt yang akan mengacak penggunaan 79 frekuensi
sebanyak 1600 kali dalam satu detik. Jadi, akan sangat kecil kemungkinan
masing-masing alat menggunakan frekuensi yang sama dalam satu waktu.
2.7
ARSITEKTUR BLUETOOTH
Teknologi
bluetooth dibagi menjadi dua spesifikasi yaitu spesifikasi core dan profile.
Spesifikasi core menjelaskan bagaimana teknologi ini bekerja, sementara
itu spesifikasi profile bagaimana membangun interoperation antar
perangkat bluetooth dengan menggunakan teknologi core.
2.7.1
Radio Frequency (RF)
Adalah lapis terendah dari spesifikasi Bluetooth . Unit RF merupakan
sebuah transceiver yang memfasilitasi hubungan wireless antar
perangkat bluetooth yang beroperasi pada International Scientific and
Medical (ISM) band dengan frekuensi 2,4GHz. ISM band bekerja dengan frequency-hopping,
dan pembagiannya dibuat dalam 79 hop dengan spasi 1 MHz.
Teknologi frequency-hopping dimungkinkan berbagai jenis perangkat
transmit pada frekuensi yang sama tanpa menimbulkan irterferensi. Daya yang
dianjurkan untuk radio bluetooth ini diklasifikasikan menjadi tiga kelas
seperti diperlihatkan dalam berikut.
Dalam jaringan bluetooth pelaksanaan komunikasi pada waktu tertentu
diasumsikan hanya beberapa stasion yang berpartisipasi berkomunikasi yaitu
sebuah master dan satu atau lebih slave, kelompok ini disebut
piconet. Master mengeset urutan hopping, dan slave mensinkronkannya
dengan master. Slave hanya berkomunikasi dengan master. Master dalam piconet
hanya mampu berkomunikasi dengan tujuh buah slave aktif dan maksimum sampai 255
slave tidak aktif. Bila lebih dari tujuh stasion yang ingin berkomunikasi maka
dapat membuat jaringan piconet baru, gabungn beberapa piconet disebut scatternet.
2.7.2
Frequency Hopping
Spread
spektrum dengan frekuensi Hopping adalah proses spread atau penyebaran spektrum
yang dilakukan pemancar dengan frekuensi pembawa informasi yang merupakan
deretan pulsa termodulasi acak semu (pseudorandom) yang dilompat-lompatkan dari
satu nilai frekuensi ke nilai frekuensi yang lain dalam lebar spektrum
frekuensi yang telah ditetapkan sebelumnya dan berulang kali dengan pola kode
yang dapat dimodifikasi secara saling bebas, sehingga dapat menempatkan
sejumlah pemakai dalam lebar spektrum frekuensi tersebut dengan berbeda pola
acak kode generatornya.
2.7.3
Pita Frekuensi dan Kanal RF
Bluetooth
beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz ISM, walaupun secara global alokasi
frekuensi bluetooth telah tersedia, namun untuk berbagai negara pengalokasian
frekuensi secara tepat dan lebar pita frekuensi yang digunakan berbeda. Batas
frekuensi serta kanal RF yang digunakan oleh beberapa negara dapat dilihat
pada.
2.7.4
Bluetooth Baseband
Lapis
yang memungkinkan hubungan RF terjadi antara beberapa unit Bluetooth membentuk
piconet. Sistem RF dari Bluetooth ini menggunakan frekuensi-hopping-spread spectrum
yang mengirimkan data dalam bentuk paket pada time slot dan frekuensi yang
telah ditentukan, lapis ini melakukan prosedur pemeriksaan dan paging untuk
sinkronisasi transmisi frekuensi hopping dan clock dari perangkat
Bluetooth yang berbeda.
Kecepatan
data pada kedua sisi (pengirim, penerima) adalah 433,9 Kbps. ACL melayani
sambungan packet-switched dan point to multipoint biasanya hanya
untuk data. Kecepatan sisi penerima mencapai 723,2 Kbps dan sisi
pengirim hanya 57,6 Kbps. Modul Baseband ini terdiri dari flash memory
dan sebuah central processing unit yang bertugas mengatur timming,
frequency hopping, enkripsi data dan error correction bekerja sama dengan link
manager protocol (LMP). LMP merupakan protokol Bluetooth yang bertugas
mengontrol dan men-setup hubungan data dan audio diantara perangkat Bluetooth.
Seperti terlihat pada Gambar dibawah, radio frequency (RF), baseband dan
link manager protocol disebut sebagai Host Control Interface
(HCI) yang berfungsi melaksanakan dan menjaga semua hubungan komunikasi
dalam Bluetooth.
2.8
KEAMANAN BLUETOOTH
Bluetooth
dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga dapat digunakan secara
aman baik dalam lingkungan bisnis maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang
disediakan bluetooth antara lain enkripsi data, autentikasiesur, fast frekuensi
hoping, output power control. Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi
keamanan dari tingkat keamanan layer fisik/ radio yaitu gangguan dari
penyadapan sampai dengan tingkat keamanan layer yang lebih tinggi seperti
password dan PIN. Tetapi dari sebuah artikel Internet, menurut penelitian dua
mahasiswa Tel Aviv University, mengenai adanya kemungkinan Bluetooth bisa
disadap dengan proses pairing berpasangan.
Caranya
adalah dengan menyiapkan sebuah kunci rahasia pada proses pairing. Selama ini
dua perangkat bluetooth menyiapkan kunci digital 128 bit. Ini adalah kunci
rahasia yang kemudian disimpan dan dipakai dalam proses enkripsi pada
komunikasi selanjutnya. Langkah pertama ini mengharuskan pengguna yang sah
untuk menginputkan kunci rahasia yang sesuai, PIN empat digit ke perangkat.
Pesan lalu dikirim ke perangkat lainnya, dan ketika ditanyai kunci rahasia, dia
berpura-pura lupa. Hal ini memacu perangkat lain untuk memutus kunci dan
keduanya lalu mulai proses pairing baru. Kesempatan ini kemudian bisa
dimanfaatkan oleh hacker untuk mengetahui kunci rahasia yang baru. Selain
mengirim ini ke perangkat Bluetooth yang dituju, semua perangkat Bluetooth yang
ada dalam jangkauan itu juga tetap dapat disadap.
2.8.1 Aplikasi dan Layanan
Protokol
bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet switching. Bluetooth dapat mendukung
sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron
simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data
asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung
sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung kecepatan
maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya
dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat mendukung sampai dengan
kecepatan 433,9 kb/s.
Headset yang menggunakan
bluetooth
Range yang dapat dijangkau oleh
Bluetooth adalah 10 meter atau 30 feet. Sistem Bluetooth juga menyediakan
layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to
multipoint. Produk bluetooth dapat berupa PC card atau USB
adapter yang dimasukkan ke dalam perangkat. Sedangkan perangkat yang dapat
dikombinasikan dengan Bluetooth diantaranya: handphone, kamera,
personal
computer (PC),
printer, headset, Personal
Digital Assistant
(PDA), dan lainnya. Aplikasi-aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan
bluetooth ini antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch ( notebook to desktop), PC to mobile
phone, PC to PDA, wireless headset, LAN
connection via ethernet access point dan sebagainya.
BAB
3
PENUTUP
1.
Dalam komunikasi data terdapat beberapa
unsur agar sebuah proses komunikasi dapat berlangsung dengan baik. Unsur-unsur
tersebut dapat berupa, sumber data, media dan penerima data. Pada
komunikasi data, media yang digunakan adalah kabel dan tanpa kabel.
2.
Bluetooth, satellite, dan cellular
phone. Satelite merupakan bagian dari wireless, di mana wireless itu sendiri
adalah koneksi internet dari suatu perangkat ke perangkat lainnya yang tanpa
menggunakan kabel. Sedangkan satelite adalah suatu stasiun relay (penguat) yang
mentransmisikan sinyal microwave melewati jarak yang jauh.
3.
Peran serta orbit, pembajakan sinyal,
dan peran Intelsat serta kompetisi organisasi di area internasional
mempengaruhi kapabilitas satelite. Sistem satelite yang banyak dipakai pada
saat ini adalah satelite yang non regenerative. Penggunaan sistem satelite
regenaratif akan menyebabkan harga dari satelite itu mahal.
4.
Tak dipungkiri lagi, saat ini,
komunikasi bergerak memainkan peran yang semakin signifikan dalam memenuhi
kebutuhan telekomunikasi, khusunya mobile system. Saat ini jumlah pengguna
telepon mencapai angka ±1 milyar dan angka ini melampaui jumlah pengguna
jaringan telepon tetap. Sehingga pada saat itu komunikasi wireless akan
merupakan moda akses teknologi yang dominan.
5.
Banyaknya bluetooth yang aktif dengan
konfigurasi default akan memudahkan para hacker dapat memanfaatkan jaringan
tersebut secara ilegal. Konfigurasi default dari tiap vendor perangkat wireless
sebaiknya dirubah settingnya sehingga keamanan akses terhadap wifi tersebut
lebih baik.
6.
Keamanan bluetooth dapat ditingkatkan
dengan cara tidak hanya menggunakan salah satu teknik yang sudah dibahas
diatas, tetapi dapat menggunakan kombinasi beberapa teknikteknik tersebut
sehingga keamanan lebih terjamin.
7.
Tata letak bluetooth dapat dilakukan
untuk mengurangi resiko penyalahgunaan wireless. Pastikan area yang dijangkau
hanya area yang memang digunakan oleh user.
8.
Untuk solusi kemanan wireless dapat
menggunakan protokol yang sudah disediakan yakni WPA2Radius atau sering disebut
RSN/802.11i.
DAFTAR PUSTAKA
“Sejarah Bluetooth ” . Johns Hopkins Bloomberg School of Public _________Health . Diarsipkan dari aslinya pada . Diperoleh 2007-02-17.
“Pertama IEEE Workshop Bluetooth: Kata Pengantar” . Worcester _________Polytechnic Institute . Diperoleh 2008-03-16.
“IEEE
Kedua Workshop Bluetooth: Ringkasan” . Worcester Polytechnic _________Institute
. Diperoleh 2008-03-16.
Wayne
Caswell (November 17, 2010). “HomeRF Archives” . Diperoleh 16 _________Juli
2011. DD-WRT Wiki. Diakses pada 31 Desember 2006.
“Bagaimana
Bluetooth Benar-benar Bekerja” . Diperoleh 2008-10-09.
J.
Alam, M. Agus. 2002. Mengenal Wifi, Hotspot, LAN, dan Sharing _________Internet.
Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Wah terima kasih atas informasi website sehingga kami memahami mengenai bluetooth
ReplyDeleteKami juga membahas ini di website kami, Monggo mampir juga sebagai info untuk beberapa informasi tentang teknologi bluetooth
https://bangamingadget.com/mitos-tentang-teknologi-bluetooth/
terima kasih