propeler

MAKALAH “KELEMBABAN UDARA”

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan keselamatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul “KELEMBABAN UDARA”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Ardian,MSi.Sebagai dosen Pembimbing Mata Kuliah Agroklimatologi yang telah banyak memberikan bimbingan, Arahan, dan motifasi sampai selesainya makalah ini.

Tidak lupa pula untuk rekan-rekan yang telah banyak membantu penulis di dalam penyelesaian makalah ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Tidak ada yang pantas diberikan, selain balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kemajuan kita semua dalam menghadapi masa depan nanti. Serta Terima Kasih kepada rekan-rekan yang memberikan kritikan terhadap makalah ini.

Akhirnya penulis sangat mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang.



Aek Nabara,
Penyusun
















DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah........................................................................ 5
1.3. Tujuan.......................................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Kelembaban................................................................ 6
2.2. Prinsip Kelembaban .................................................................... 7
III. PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Kelembaban............................................................... 8
3.1.1. Kelembapan absolut...............................................................
3.1.2. Kelembapan spesifik..............................................................
3.1.3. Kelembaban relatif / Nisbi.....................................................
3.1.4. Kerapatan Uap Air.................................................................
3.1.5. Tekanan Uap Air....................................................................
3.1.6. Kelembaban Spesifik.............................................................
3.2. Alat-Alat Pengukur Kelembaban Udara ..................................... 11
3.2.1. Psychrometer Bola Basah Dan Bola Kering..........................
3.2.2. Psychrometer Assmann..........................................................
3.2.3. Psychrometer Putar (Whirling)...............................................
3.2.4. Higrometer Rambut...............................................................
3.3. Macam-macam kelembaban udara ............................................... 10
3.4. Cara Praktis Mengatur Kelembaban pada Tanaman .................... 11
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan.......................................................................................... 14
4.2. Saran.................................................................................................... 14
V. DAFTAR PUSTAKA







I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Kelembaban udara relatif (atau RH, Relative Humidity), adalah rasio antara tekanan uap air aktual pada temperatur tertentu dengan tekanan uap air jenuh pada temperatur tersebut. Pengertian lain dari Kelembapan adalah perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara pada suatu waktu tertentu dengan jumlah uap air maksimal yang dapat ditampung oleh udara tersebut pada tekanan dan temperatur yang sama.
Dalam konteks budidaya tanaman dalam ruang lingkup pertanian baik berupa budidaya tanaman pangan, perkebunan, ataupun budidaya tanaman holtikultura dsb. Maka kelembaban udara dipengaruhi dan memengaruhi laju transpirasi tanaman. Kelembaban udara memiliki pengaruhi pada proses transpirasi tanaman, tingginya laju transpirasi akan meningkatkan laju penyerapan air oleh akar hingga pada batas tertentu, namun jika terlalu tinggi melampaui laju penyerapan dan terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanaman mengering.
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel 80% air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang stomata. Disamping itu juga kelembaban udara bersama dengan temperatur juga memiliki pengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan hama dan penyakit. Hal ini terjadi karena, kondisi kelembaban dan temperatur pada nilai tertentu merupakan nilai yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan hama dan penyakit tanaman.
Oleh karena itu, dengan mengetahui kelembaban dan juga temperatur pada suatu wilayah, maka kita dapat menentukan langkah antisipatif untuk budidaya tanaman. Sebab, jika kita mengetahui kelembaban suatu tempat, maka kita dapat menentukan tanaman apa yang tepat untuk dibudidayakan pada nilai kelembaban yang kita ketahui.
Kelembaban udara selalu memiliki korelasi ataupun hubungan dengan temperatur. Kedua komponen iklim ini memiliki pengaruh pada konidisi lingkungan suatu tempat..

1.2. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini masalah yang akan diangkat adalah
1. Alat ukur kelembaban dan bagaimana cara kerjanya
2. Macam-macam kelembaban
3. Hubungan kelembaban dengan pertanian
4. Bagaimana cara pengaturan kelembaban




1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini agar dapat :
1. Memberi penjelasan tentang Alat ukur kelembapan serta cara kerjanya.
2. Mengerti tentang macam-macam kelembapan.
3. Mengetahui pentingnya kelembapan terhadap pertanian dan mengetahui hubungan kelembapan tersebut.
4. Mengetahui cara mengatur kelembapan.


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kelembaban
Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat untuk mengukur kelembapan disebut higrometer. Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawal lembab (dehumidifier). Dapat dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara. Perubahan tekanan sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C (86 °F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F). Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Jika udara banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu.Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh. Kelembaban udara padaketinggian lebih dati 2 meter dari permukaan menunjukkan perbedaan yang nyata antara malam dan siang hari. Pada lapisan udara yang lebih tinggi tersebut, pengaruh angin terjadi lebih besar. Udara lembab dan udara kering dapat tercampur lebih cepat (Benjamin, 1994).
Kelembaban udara disuatu tempat berbeda-beda, tergantung pada tempatnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya: Jumlah radiasi yang dipancatkan matahari yang diterima bumi, pengaruh daratan atau lautan, pengaruh ketinggian (altitude) dan pengaruh angin (Handoko, 1994).
Kelembaban udara yang lebih tinggi pada udara dekat permukaan pada siang hari disebabkan karena penambahan uap air hasil evapotranspirasi dari permukaan. Proses ini berlangsung karena permukaan tanah menyerap radiasi matahari selama siang hari tersebut. Pada malam hari, akan berlangsung proses kondensasi atau pengembunan yang memanfaatkan uap air yang berasal dari udara. Oleh sebab itu, kandungan uap air di udara dekat permukaan tersebut akan berkurang (Benjamin, 1994).
Dalam kelembaban ini kita mengenal beberapa istilah yaitu kelembaban mutlak, kelembaban specifik dan kelembaban relatif. Kelembaban mutlak adalah massa uap air yang berada dalam satu satuan udara yang dinyatakkan dalam gram/ m, kelembaban specifik merupakan perbandingan massa uap air di udara dengan satuan massa udara yang dinyatakkan dalam gram/ kilogram, sedangkan kelembaban relatif merupakan perbandingan jumlah uap air di udara dengan jumlah maksimum uap air yang kandung panas dan temperatur tertentu yang dinyatakkan dalam persen ( % ) (Kartasapoetra, 1990).

2.2. Prinsip Kelembaban
Beberapa prinsip yang umum digunakan dalam pengukuran kelembaban udara yaitumetode pertambahan panjang dan berat pada benda-benda higroskopis, serta metode termodinamika. Alat pengukur kelembaban udara secara umum disebut higrometer sedangkan yang menggunakan metode termodinamika disebut psikrometer (Kartasapoetra, 1990).

























III. PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Kelembaban
Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air dingin maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh
Kelembapan udara (humidity gauge) adalah jumlah uap air diudara (atmosfer). Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara.Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif.Alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan disebut dengan Higrometer. Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawal lembap (dehumidifier).
Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.
Dapat dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara.Perubahan tekanan sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C (86 °F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F).

Ada dua istilah kelembapan udara yaitu kelembapan tinggi dan kelembapan rendah.Kelembapan tinggi adalah jumlah uap air yang banyak diudara, sedangkan kelembapan rendah adalah jumlah uap air yang sedikit diudara. Kelembapan udara dapat dinyatakan sebagai kelembapan udara absolut, kelembapan nisbi (relatif), maupun defisit tekanan uap air. Kelembapan absolut adalah kandungan uap air yang dapat dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya per satuan volume (kg/m3). Kelembapan nisbi (relatif) adalah perbandingan kandungan (tekanan) uap air actual dengan keadaan jenuhnya (g/kg). Defisit tekanan uap air adalah selisih antara tekanan uap jenuh dengan tekanan uap aktual.




3.1.1. Kelembapan absolut
Kelembapan absolut mendefinisikan massa dari uap air pada volume tertentu campuran udara atau gas, dan umumnya dilaporkan dalam gram per meter kubik (g/m3).

3.1.2. Kelembapan spesifik
Kelembapan spesifik adalah metode untuk mengukur jumlah uap air di udara dengan rasio terhadap uap air di udara kering. Kelembapan spesifik diekspresikan dalam rasio kilogram uap air, mw, per kilogram udara, ma .

3.1.3. Kelembaban relatif / Nisbi
Kelembapan Relatif / Nisbi yaitu perbandingan jumlah uap air di udara dengan yang terkandung di udara pada suhu yang sama. Kelembaban nisbi membandingkan antara kandungan/tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya atau apda kapasitas udara untuk menampung uap air.

Misalnya pada suhu 270C, udara tiap-tiap 1 m3 maksimal dapat memuat 25 gram uap air pada suhu yang sama ada 20 gram uap air,maka lembab udara pada waktu itu sama dengan .

3.1.4. Kerapatan Uap Air
Massa uap air per satuan volume udara yang mengandung uap air tersebut.(kelembaban mutlak)
ρv = mv /V
Ρv = kerapatan uap air (kg m-3)
Mv= massa uap air (kg) pada volume udara sebesar V
V = volume udara (m3)
Pada daerah lembab seperti di daerah tropis, ρv akan lebih tinggi daripada daerah temperate yang relatif kering terutama pada musim dingin (winter). Pada musim dingin kapasitas udara untuk menampung uap air menjadi kecil.

3.1.5. Tekanan Uap Air
Hukum Gas Ideal :
ea = n R T/V
ea =Tekanan uap air (mb)
R = Tetapan gas umum (8.3143 J K-1 mol -1)
T = suhu mutlak (K)
V = volume udara (m3)
Jumlah mol adalah n = m/Mv dan Mv = 18.016 untuk uap (H2O), serta ρv = mv /V, maka berdasarkan persamaan di atas, maka tekanan uap ditentukan oleh kerapatan uap air (ρv ) serta suhu udara (T).

3.1.6. Kelembaban Spesifik
Perbandingan antara massa uap air (mv), dengan massa udara lembab, yaitu massa udara kering (md) bersama-sama uap air tersebut (mv)
q = m/(md + mv)
Nisbah campuran (r) (mixing ratio), massa uap air dibandingkan dengan massa udara kering


3.2. Alat – alat pengukur kelembaban udara
3.2.1. Psychrometer Bola Basah Dan Bola Kering
Psychrometer ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu :
1. Thermometer Bola Kering : tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.
2. Thermometer Bola Basah : tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.
Suhu udara didapat dari suhu pada termometer bola kering, sedangkan RH (kelembaban udara) didapat dengan perhitungan:

3.2.2. Psychrometer Assmann
Psychrometer assmann terdiri dari 2 buah thermometer air raksa dengan pelindung logam mengkilat.Kedua bola thermometer terpasang dalam tabung logam mengkilat.Kipas angin terletak diatas tabung pada tengah alat.Gunanya untuk mengalirkan (menghisap) udara dari bawah melalui kedua bola.Thermometer langsung menuju keatas.Alat dipasang menghadap angin dan sedemikian sehingga logam mengkilat mencegah sinar matahari langsung ke Thermometer, terutama pada angin lemah dan sinar matahari yang kuat.

3.2.3. Psychrometer Putar (Whirling)
Disebut juga sebagai Psychrometer Sling/ Whirling.Alat ini terdiri dari 2 Thermometer yang dipasang pada kerangka yang dapat diputar melalui sumbu yang tegak lurus pada panjangnya.Sebelum pemutaran bola basah dibasahi dengan air murni.Psychrometer diputar cepat-cepat (3 putaran/ detik).Selama + 2 menit, dihentikan dan dibaca cepat-cepat.Kemudian diputar lagi, dihentikan dan dibaca seterusnya sampai diperoleh 3 data.Data yang diambil adalah suhu bola basah terendah.Jika ada 2 suhu bola basah terendah yang diambil suhu bola kering.


3.2.4. Higrometer Rambut
Higrometer rambut adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara.Satuan meteorologi dari kelembaban udara adalah persen.Alat ini menggunakan rambut manusia, karena perubahan panjang rabut mudah diukur. Higrometer yang akan digunakan di pasang di dalam sangkar stevenson.

Cara kerja dan prinsip dari Higrometer rambut adalah bila udara lembap, rambut akan mengembang, menggerakan engsel, kemudian diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya, tangkai pena naik. Begitu juga jika udara kering, rambut akan munyusut, menggerakan engsel kemudian diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya tangkai pena turun.

Barometer
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara.Satuan meteorologi dari tekanan udara adalah mbar (milibar), cmHg dan atm. Barometer ada dua jenis yaitu barometer raksa dan barometer aneroid. Tetapi kegunaan mereka tetap sama yaitu mengukur tekanan udara

Barometer termasuk peralatan meteorologi golongan non recording yang pada waktu tertentu harus dibaca agar mendapat data yang diinginkan.Selain itu, Barometer juga termasuk dalam alat metorologi yang dipakai di permukaan bumi.Jenis alat ini umumnya terdapat pada stasiun meteorologi untuk peramalan cuaca klimatologi dan maritim.

3.3. Macam-macam kelembaban udara
1. Kelembaban spesifik, yaitu perbandingan antara masa udara sebenarnya di atmosfer dengan satu masa udara, biasanya dinyatakan dalam sistim matrik, gram/kilogram.
2. Kelembaban mutlak, yaitu masa uap air yang terdapat dalam satu satuan udara, dinyatakan dalam gram/m3. Contoh : Kelembaban mutlak wilayah tropika umumnya lebih tinggi dari wilayah temperate.
3. Kelembaban nisbi (relatif humidity), yaitu perbandingan antara masa uap air yang ada di dalam satu satuan volume udara, dengan masa uap air yang maksimum dapat dikandung pada suhu dan tekanan yang sama. Oleh karena itu kelembapan nisbi dapat pula merupakan perbandingan antara tekanan uap air (actual) dengan tekanan uap air jenuh pada suhu yang sama. Satuan kelembapan nisbi dinyatakan dalam bentuk %.


3.4. Cara Praktis Mengatur Kelembaban pada Tanaman
Pernahkah Anda menjumpai tanaman Anda tiba-tiba ujung daunnya berwarna coklat, mengering, rontok bahkan berakhir dengan kematian.Padahal tanaman Anda berada di dalam ruangan dan tidak ada panas yang berlebihan.Bahkan kondisi ruangannya cukup dingin bagi kulit Anda.
Hal tersebut terjadi karena kodisi kelembaban yang ada dalam ruangan Anda.Selain suhu dan cahaya, kelembaban merupakan salah satu faktor yang penting dalam pertumbuhan tanaman.Kebanyakan tanaman dalam ruangan (indoor plant), terutama yang kondisi aslinya berasal dari hutan tropika basah membutuhkan kelembaban yang cukup dalam pertumbuhannya.Golongan ini misalnya kelompok paku-pakuan, philodendron, monstera dan tanaman hias daun lainnya.
Pada kondisi dalam ruangan kelmbaban udara mudah sekali menurun, apalagi bila ruangan kita ber-AC.Kelembaban yang rendah menyebabkan transpirasi yang tinggi pada tanaman.Gejala yang muncul pada tanaman bila kelembaban terlalu rendah diantaranya terjadinya pencoklatan pada pucuk-pucuk daun, gugur daun, dan pembungaan yang sedikit.























IV. PENUTUP

A.Kesimpulan

1. Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air.
2. Kelembaban memiliki Alat Pengukur dan Fungsi masing-masing alat.
3. Terdapat macam-macam kelembaban yang menjadi faktor penentu kegiatan pertanian.
4. Kelembaban udara menyebabkan penyakit, dan penyakit dapat tersebar melalui udara.
5. Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air.


B. Saran

Kelembaban menjadi faktor penting penentu kegiatan pertanian. Dengan mengetahui kelembaban bisa meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Dengan alat kelembaban kita dapat mengetahui jadwal yang sesuai dan mengetahui waktu yang tepat agat kegiatan pertanian dapat dilakukan dengan baik.



















DAFTAR PUSTAKA


Anonim, 2009. Agroklimatologi. Pengaruh iklim terhadap pertanian.Bandung. Http:// www.infoplease.com/ce6/weather/A0870158.html (diakses tanggal 30 September 2013 pukul 17.30 WIB)

Subarjo M. Buku Ajar Meteorologi Dan Klimatologi. Universitas Lampung: Bandar
Lampung.

Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-Dasar Klimatologi. Cetakan Ke-dua. Raja
Grafindo Persada. Jakarta

No comments:

Post a Comment